Earth and climate Indonesia


1. BUMI DAN IKLIM INDONESIA 

Kepulauan Indonesia yang merupakan suatu gugusan yang terpanjang dan terbesar di dunia. menurut para ahli ilmu geologi, mendapat bentuknya kira-kira seperti apa yang kita kenal sekarang ini, pada akhir Kala Es terakhir atau Kala Glacial Wurm 1). Pada Kala Es itu, yang katanya berlangsung kira-kira setengah juta tahun yang lalu, daerah es di kutub utara dan selatan jauh lebih luas daripada sekarang, sehingga permukaan laut karena banyak air terbeku menjadi es, juga jauh lebih rendah daripada sekarang. Di daerah yang sekarang merupakan kepulauan antara benua Asia dan Australia, pada Kala itu tampak dua dataran yang amat luas dengan di atasnya berbagai darat pegunungan yang melanjutkan diri dari pegunungan Himalaya ke arah tenggara, kemudian membelok ke timur untuk kemudian melengkung ke utara dalam laut di antara kedua dataran tadi. Dataran yang satu yang merupakan seolah-olah suatu ekstensi dari benua Asia ke tenggara disebut oleh para ahli geologi Dataran Sunda, sedangkan dataran yang lain yang merupakan suatu ekstensi dari benua Australia ke utara disebut Dataran Sahul. Ada kemungkinan bahwa kedua dataran itu bersambung pada apa yang sekarang menjadi laut Timor yang dangkal itu, dan juga pada daerah yang sekarang diliputi oleh kepulauan Haimahera dan Talaud. 

Waktu“ pada akhir Kala Glacial Wurm lapisan-lapisan es di bagian utara dan selatan dari bumi meleleh, maka permukaan laut di manamana naik, sehingga banyak bagian bumi, antara lain Dataran Sunda dan Sahul tadi hilang tertutup air. Hanya deret-deret pegunungan di atasnya itu dapat tetap menjulang di atas permukaan laut dan menjadi deret:deret kepulauan yang sekarang kita kenal sebagai gugusan kepulauan Indonesia dan Filipina itu. Dataran Sahul hilang menjadi dasar Laut Bengali, Laut 

1) Menurut para ahli geologi, bumi kita itu sejak saat terjadinya telah mengalami paling sedikit empat Kala Glacial, ialah Kala Gunz, Kala Mindel, Kala Risz, dan Kaia Wurm. 

Muang Thai, Laut Cina Selatan, Laut Jawa dan Laut Sulu yang dangka itu: sedangkan Dataran Sahul menjadi dasar dari laut antara Benua Australia dan Irian. 

Sebagai daerah kepulauan yang terapit di antara benua Asia dan Australia, maka iklimnya amat ditentukan oleh angin musim yang pada bulan-bulan Nopember, Desernber, Januari, Februari, dan Maret meng. hembus dari jurusan barat, dan membawa hujan dari lautan India ke Indonesia. Dalam bulan Juni, Juli, Agustus dan September, angin musim datang dari jurusan tenggara dan membawa udara kering dari benua Australia ke bagian dari kepulauan kita yang terletak di sebelah selatan khatulistiwa, ialah kepulauan Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Jawa, serta bagian selatan dari Kalimantan dan Sumatra, Angin tenggara kering ini, yang menyebabkan musim kemarau di daerah-daerah. tersebut di atas, sesudah melampaui garis khatulistiwa akan berobah menjadi angin Baratdaya yang basah dan membawa hujan kepada Sumatra Utara, Kalimantan Tengah dan Utara, serta Sulawesi Utara. Demikian daerah-daerah tersebut hampir tak mengenal musim kemarau. 

Curah hujan di berbagai tempat di Indonesia memang berbedabeda tergantung kepada musim-musim tadi. Di daerah-daerah di sebelah utara khatulistiwa yang banyak hujan dan juga Gi hampir seluruh Katimantan, biasanya tercatat curah hujan yang melebihi 80 inci: di Sumatra Selatan, Jawa dan Sulawesi biasanya tercatat di antara 60 sampai 80 inci, selebihnya di kepulauan Nusa Tenggara bagian yang paling kering dari Indonesia tercatat hanya di antara 40 sampai 60 inci. Kecuali letaknya dalam hubungan dari arahnya angin-angin musim, curah hujan tentu juga ditentukan oleh tingginya daerah yang bersangkutan serta letaknya di lereng-lereng pegunungan yang dilampaui oleh angin naik atau angin turun. Daerah-daerah yang tinggi tentu menerima lebih banyak hujan dari daerah rendah, sedangkan daerah-daerah di lerenglereng yang dilampaui oleh angin naik, biasanya menerima lebih banyak hujan daripada daerah di lereng-lereng yang dilampavi angin turun. 

Terlampau banyak hujan mempunyai effek yang kurang baik kepada kesuburan tanah di daerah tropik, karena zat-zat yang justru penting untuk pertanian akan tercuci bersih oleh air hujan. Demikian anggapan bahwa seluruh wilayah negara kita itu kelewat subur karena tertutup padat dengan vegetasi hijau, adalah sebenarnya tidak benar. Terutama suatu daerah luas seperti Kalimantan misalnya, tidak mungkin bisa merupakan suatu daerah yang subur, karena daerah itu mempunyai landasan tanah yang terdiri dari karang padas, tertutup oleh hanya suatu lapisan tanah humus tipis, yang secara terus menerus sepanjang tahun tercuci oleh air hujan. Memang tidak mengherankan bahwa Kalimantan itu sampai sekarang mempunyai suatu padat penduduk yang amat kecil, Demikian tidak semua daerah di Indonesia yang tak padat itu biss dipakai sebagai tempat untuk mentransmigrasi penduduk dari daerahdaerah yang padat. Tanah yang paling subur di Indonesia adalah tanah yang diliputi oleh sedimentasi bahan vulkanis yang muda dan daerahdaerah seperti itulah dekat sekeliling gunung-gunung berapi, merupakan daerah-daerah yang paling padat di Indonesia. 

2, PENDUDUK INDONESIA TERTUA DAN PERSEBARAN BANGSA-BANGSA 

DALAM ZAMAN PREHISTORI Manusia Indonesia yang tertua sudah ada kira-kira satu juta tahun yang lalu, waktu Dataran Sunda masih merupakan daratan, dan waktu Asia Tenggara bagian benua dan bagian kepulauan ynasih bersambung menjadi satu. Penduduk Dataran Sunda itu mempunyai tubuh dengan ciri fisik yang berbeda dari manusia sekarang, dan sisa-sisanya adalah beberapa fosil yang ditemukan di beberapa desa di daerah lembah Bengawan Solo. Fosil-fosil itu oleh para ahli antropologi disebut Pithecantkropus Erectus. Mahluk itu hidup dalam kelompok-kelompok kecil dari berburu dan meramu. Alat berburunya yang terpenting merupakan sebuah alat pemukul dari kayu yang dipukulkan atau dilemparkan kepada biuatang mangsanya. Sebagai alat guna memotong-motong daging binatang yang telah dibunuh, guna mengerok kulitnya dan sebagai kapak penggam guna memotong kayu dan guna membuat alat-alat yang lain, dipakai olehnya suatu gumpal batu yang telah dipertajam pada satu sisi. Kecuali itu tulangtulang binatang dan tanduk rusa juga dipergunakan olehnya" sebagai peralatan untuk berbagai macam pekerjaan, dan guna mencari dan meramu akar-akar untuk dimakan. Sisa-sisa alat-alat kapak genggam dari batu tadi telah ditemukan oleh para ahli prehistori di berbagai tempat penemuan yang tersebar luas di Indonesia pada khususnya, tetapi juga di Asia Selatan dan Timur pada umumnya: sedangkan fosil-fosil manusia yang menunjukkan banyak persamaan dengan Pithecanthropus Erectus juga ditemukan di sebuah gua dekat Peking, dan kemudian di beberapa tempat lain di Asia Timur. 

Manusia yang merupakan penduduk Dataran Sunda yang paling asli tadi hidup dengan cara-cara seperti terurai di atas, tanpa banyak berobah untuk beratus-ratus tahun lamanya. Juga waktu bentuk fisik dari tubuhnya sudah berevolusi, sehingga menampakkan ciri-ciri yang berbeda, ia tetap masih hidup dalam kelompok-kelompok berburu yang kecil, dengan alat-alat batu dan kayu yang kasar dan sederhana. Sejumlah fosil yang menunjukkan bentuknya yang telah berevolusi itu ditemukan 


Halaman selanjutnya

Next page

1.Earth and climate Indonesia

2.Homo soloensis faggot in the tens of thousands of years later evolved into the human he is now

3.There was an abris sous roches with wall pictures on the island to the west of irian and the remains of small blingstone tools that were found both in irian and out of the western flores

4.West timor also indicates an area of influence from the native peoples of irian to the west. The impression was enhanced by the fact that former human fossils found in the historical caves in the western flores reflect the racial traits of austro-melanesoid

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel