✓✓✓ Gombalan & Rayuan Cinta ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ ๐Ÿ”ต



Gombalan & Rayuan Cinta | ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ ๐Ÿ˜๐Ÿ˜Ž๐Ÿ˜

Raja hendak ke negeri Campa,

lalu pergi ke tanah Jawa.

Baru sehari tak berjumpa,

kangennya setengah jiwa.


Beli jamu satu peti,

minum jamu dengan roti.

Kangen kamu setengah mati,

ingin segera diobati.


Kalau obat sudah diramu,

mengapa dicampur dengan terigu.

Kalau sudah kita bertemu,

segala gundah hilang dariku.


Dahan tua sudah renta,

jika dipijak bisa celaka.

Ingin kukirim pantun cinta,

takut kamu tidak suka.


Saat puasa banyak meludah,

itu hanya perasaan saja.

Ingin kugubah syair indah,

tapi tak seindah wajahmu jelita.


Makan tahu dengan petis,

beli baju dengan keris.

Ingin kubuat pantun romantis,

yang membuat hati teriris.


Rusa lari hingga lelah,

hendak menyebrang jalan raya.

Bibirmu yang memerah,

membuatku tak berdaya.


Buah pisang dibuat selai,

ikan laut dibuat pindang.

Tubuhnya lemah gemulai,

sangat anggun bila dipandang.


Malam ini gelap gulita,

mari nyalakan lampu pelita.

Sungguh engkau cantik jelita,

kepadamu diriku cinta.


Bila tungau di pohon randu,

pergilah sampan sampai ke hulu.

Bila engkau merasa rindu,

bolehlah sms terlebih dulu.


Ke pasar membeli paku,

untuk memasang kotak kayu.

Bila engkau cinta padaku,

bilang dong I LOV U.


Masak air hingga mendidih,

membuat kue dari pepaya.

Adik manis jangan bersedih,

masih ada abang yang setia.


Jalan ke bukit berliku-liku,

ada api berkobar-kobar.

Hilang ke mana kekasihku,

kutunggu-tunggu tiada kabar.


Cantik nian si ikan karang,

berenangnya berkejaran.

Apakah dia diculik orang,

bikin hatiku penasaran.


Sungguh harum bunga melati,

harumnya bagai buah kweni.

Jangan-jangan pindah hati,

meninggalkan diriku ini.


Mata melamun jauh menerawang,

kayu terbakar jadilah arang.

Siang malam aku berjuang,

demi mendapatkan kamu seorang.


Pukul batu hingga belah,

lihat bunga sedang merekah.

Bekerja keras tiada lelah,

agar kita segera menikah.


Papan meranti dibuat dinding,

dibawa pandir untuk mainan.

Ingin segera duduk bersanding,

bersamamu di pelaminan.


Burung dara burung gelatik,

hinggap di bawah cabe rawit.

Doakan diriku wahai cantik,

agar dapat segudang duit.


Bila ada cabe rawit,

mungkin datang burung camar.

Bila sudah banyak duit,

kamu akan aku lamar.


Bukan guntur hanya petir,

bermain hujan amat mahir.

Jangan cemas jangan khawatir,

kamu yang pertama dan terakhir.


Burung bubut masuk goa,

dicari oleh kawan-kawannya.

Namamu kusebut dalam doa,

moga hidupmu bahagia.


Pohon beringin besar batangnya,

Jatuh semampai sulur-sulurnya.

Kalau kamu ingin bahagia,

jangan sampai putus cinta kita.


Tahukah kamu pohon meranti,

pohon tinggi tiada berdahan.

Tahukah kamu cinta sejati,

cinta yang diikat pernikahan.


Baju batik di belukar.

Hai cantik, apa kabar?


E'e kebo jangan dicium.

Sudah bobo apa belum?


Jin tomang makan angin.

Aku emang ngengenin?


Makan nangka bikin anteng.

Ngga nyangka gue ganteng.


Daun talam dari hutan.

Cintaku sedalam lautan.


Beli ragi di jalan tepi.

Kasihku setinggi gunung merapi.


Satu titik dua koma.

Kamu cantik sedunia.


Burung gelatik sudah berangkat.

Kamu cantik aku terpikat.


Anak itik dari Kedah.

Hai cantik ayo menikah!


Bambu bilah di perigi.

Cintaku tak berbelah bagi.


Kelabang makan sambal.

Hai abang jangan ngegombal.


Bukan sambal bukan sayuran.

Bukan gombal, bukan rayuan.


Ada semut naik kelapa.

Kamu imut siapa yang punya?


Pohon tebu pohon kepala

Yang punya ibu bapak.


Air memancar dari Solo.

Punya pacar apa jomblo?


Kota Solo bersih kotanya.

Saya jomblo tapi bahagia.


Lima kilo buah kedondong.

Kalau jomblo, sama dong...


Mentari pagi sudah merekah.

Bentar lagi aku mo nikah.


Sedang merekah bunga melati.

Kamu menikah aku patah hati.


Tuan raja pakai kain.

Cari aja yang lain.


Badan marmut lagi lemes.

Kamu imut bikin gemes.


Makan tahu di pohon kayu.

Aku tahu kamu merayu.


Enak minum kelapa dogan.

Kamu tersenyum, aku deg-degan.


Mang Bokir makan roti.

Namamu terukir di hati.


Bawa nampan bawa kedondong.

Hati tampan, hibur aku dong!


Luka pedih bikin mewek.

Aku sedih kamu cuek.


Beli pena jual kain.

Yang di sana gi ngapain?


Malam minggu banyak tamu.

Lagi nunggu kabar darimu?


Jual jamu jual kutilang.

Kangen kamu ga ilang-ilang.


Burung perkutut burung kutilang.

Kamu imut bikin terbayang.


Burung perkutut burung kutilang.

Kamu kentut ga bilang-bilang.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel