40+ Pantun Cinta Indonesia Part 3

 


40+ Pantun Cinta Indonesia Part 3


Hari jumat hujannya lebat

Awan mendung hitamnya pekat

Bujuk rayumu sungguh hebat

Membuatku tersipu terpikat


Kamar kos bentuknya persegi

Disewa sama tukang roti

Aku ucapkan selamat pagi

Untuk dikau sang pemilik hati


Minum jamu sambil berdiri

Diseduhnya di atas panci

Bila hatimu masih sendiri

Bolehkah aku yang mengisi


Jalan-jalan pakai lamborgini

Dipakainya sambil berlari

Cobalah tatap mataku ini

Hanya engkau yang aku cari


Di sana gunung di sini gunung

Di tengah – tengahnya pohon jati

Betapa hatiku sedang terbingung

Menunggu jawaban si jantung hati


Jikalau ikan di dalam kolam

Bunganya tumbuh di tengah taman

Jikalau cintaku sudah mendalam

Jaraknya jauh tak ku hiraukan


Ambilah bambu buat sembilu

Terbanglah debu dari cerutu

Nama indahmu ku sebut slalu

Di dalam doa setiap waktu


Dari desa pergi ke kota

Perginya untuk mencari kerja

Apakah benar engkau cinta

Ataukah hanya merayu saja


Tinggi nian pohon kelapa

Batoknya dibakar panas membara

Lama sudah tidak berjumpa

Rindu di dada kian menggelora


Cantik sekali ikan di karang

Ekornya gerak bergoyang-goyang

Gigi menggigil badan meriang

Merindukan pelukan engkau seorang


Bunga selasih dalam sangku

Sangku panas tangan melepuh

Demi kekasih cantikku

Jalan berliku tetap kutempuh


Sapu rumah hingga bersih

Atapnya satu dibawa pergi

Tatap mataku wahai kekasih

Cintaku satu tak terbagi – bagi


Tutup jendela pintu dikunci

Hendak tidur karena letih

Cintaku ini selalu suci

Meski rambutku telah memutih


Pak Haji membeli serban

Serban putih dibeli delapan

Demi dirimu aku berkorban

Apa yang terjadi aku bertahan


Jemur dulu baju piyama

Buat hadiah untuk pesta

Tidur makan kita bersama

Hidup sendiri aku tak bisa


Jalan kota banyak tiangnya

Bawa kuda mesti bertiga

Kuberikan cinta seutuhnya

Seluruh jiwa dan raga


Tumbuh indah daun selasih

Dipetik untuk para penari

Mari kita memadu kasih

Kasih suci slalu beseri


Ke Ciamis bawa sepeda

Sampai di sana kita berkemah

Adik manis siapa yang punya

Bolehkan aku main ke rumah


Naik rakit dekat perahu

Pecah di kiri ditimpa kayu

Aku suka dari dahulu

Tak berani bilang I love You


Burung bangau burung pelikan

Makan batu sulit menelan

Jadilah pasangan yang pengertian

Agar hidup seiring sejalan


Putih melayang si burung nuri

Pergi terbang di pohon kenari

Kasih sayangku amatlah murni

Seperti embun di pagi hari


Patah dahan disambungkan

Jangan lupa direkatkan

Kepada Tuhan kita mohonkan

Agar cepat disatukan


Kalau ragu jadi pelukis

Jangan pergi ke galeri

Beribu-ribu cewek yang manis

Hanya engkau di dalam hati


Pita biru sepanjang lengan

Jatuh satu ke dalam rantang

Cintaku bagaikan rembulan

Dipagari bintang gemintang


Gunung barat di bawah bintang

Lompati batu si katak belang

Walau banyak godaan datang

Teguh cintaku tak tergoyangkan


Depan bandara banyak bangku

Hilir mudik kanan dan kiri

Tak kan pudar kasih sayangku

Tambah erat hari ke hari


Anak kecil menonton wayang

Malam hari melihat setan

Ketahuilah wahai sayang

Cintaku indah seperti berlian


Apa tanda rumah istana

Semua mewah terlihat baru

Apa tanda tumbuhnya cinta

Terasa di dada ada cemburu


Anak kota pergi ke pasar

Lewat jalan yang amat lebar

Kapan cinta semakin besar

Ketika hati bisa bersabar


Api kecil dari tungku

Makin membiru habislah kayu

Sudah lama kutunggu-tunggu

Kapan kamu bilang I Love You


Jalan-jalan ke pulau seribu

Menyusuri sungai berliku

Aku sungguh rindu padamu

Duhai engkau kekasih hatiku


Satu satu ditambah dua

Dua dua dikurang tiga

Aku dan kamu hidup bersama

Sekarang esok dan slamanya


Malam-malam ada tamu

Tamunya jauh dari India

Saat ke tatap indah matamu

Terasa ada kesejukan di sana


Kelap kelip di tengah hutan

Ada bintang indah menawan

Walau cinta banyak rintangan

Ku jaga dia dengan kesetiaan


Paling banyak burung gelatik

Di atas terbang melayang

Memang banyak wanita cantik

Cuma engkau yang aku sayang


Kalau mau menanam tebu

Tanamlah di dekat kayu

Kalau kau cinta padaku

Bilang saja I LOVE U


Sangat nyaman rebahan di kasur

Rebahan sambil baca majalah

Selamat malam selamat tidur

Tidur nyenyak mimpi yang indah


Berakit-rakit ke hulu

Berenang-renang ke tepian

Gimana bisa ke penghulu

Kalau kita cuma temenan


Burung elang makannya nasi

Burung kutilang bawa melati

Duhai sayang pujaan hati

Aku kangen setengah mati


Di pinggir kolam makan bubur

Lauknya enak di atas papan

Dari semalam tak bisa tidur

Selalu ingat wajahmu yang tampan


Jalan – jalan ke kota ratu

Beli roti berisi bulu

Mari cantik kita bersatu

Menjalin cinta di depan penghulu


Ikan batu di atas menara

Pohon selasih di tepi kota

Otak buntu badan sengsara

Bila kekasih jauh di mata


Malam sunyi berbayang semu

Di luar tingkap gelap gulita

Dalam mimpi bertemu kamu

Datang tulus membawa cinta


Bertudung cantik mata memikat

Melirik senyuman memukau semua

Wahai cantik saya terpikat

Bolehkah tahu siapa namanya


Hati merindu pikiran melayang

Burung merpati terbang tinggi

Terkenang si dia terbayang-bayang

Itulah tanda aku telah jatuh hati


Nada lagu bangkitkan suasana

Bunga mekar di depan mata

Sunyi rasa tak dapat bersama

Kekasih hati nan jauh di sana


Layang-layang terputus tali

Jatuh ke bumi melayang laju

Wahai kekasih aku berjanji

Aku dicipta hanya untukmu


Bunyi jantung tanda debaran

Ingin bertanya tetapi malu

Ku menunggu penuh harapan

Sudikah engkau menerimaku


Hujan turun laut membiru

Dingin malam mengusik kalbu

Biar batu menjadi debu

Aku tetap sayang padamu


Bulan merajuk kepada sinar

Langit biru tak kunjung benderang

Daku duduk memetik gitar

Merindu kasih tak kunjung datang


Ada sopir lupa taruh kunci

Penjahat lari membawa tinta

Jangan berpikir aku membenci

Walau sekarat ku tetap cinta


Harimau melarung cawan

Kera cina menata rambut

Hari-hari selalu murung kawan

Karena cinta tiada bersambut


Makan rambutan daunnya rontok

Batu sebiji dibuang sembarangan

Walau ratusan perempuan montok

Hanya dinda yang aku dambakan


Di atas mata namanya alis

Di depannya ada celana

Memang dia orangnya manis

Tapi sayang bukan aku yang punya



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel